Yogyakarta – Bisakah Anda bayangkan betapa rumitnya mengelola dengan aman berton-ton limbah medis menular? Jarak yang jauh dari rumah sakit ke tempat pengolahan akhir limbah medis dapat meningkatkan risiko pembuangan ilegal, kontaminasi silang, dan penularan penyakit karena kemungkinan kecelakaan atau kesalahan manusia selama waktu pengangkutan. Indonesia membutuhkan solusi teknologi berkelanjutan yang dapat dengan mudah memantau dan melaporkan pengelolaan limbah medis sesuai dengan kebijakan kesehatan lingkungan global.
UNDP Indonesia melalui SMILE Project telah mendukung Kementerian Kesehatan RI untuk mengembangkan Sistem Informasi Pengelolaan Limbah Medis berbasis IOT dan berhasil melakukan uji coba dan pelatihan aplikasi tersebut bersama RSUP Dr. Sardjito di Yogyakarta yang memiliki 800-900 kg limbah medis per hari. Aplikasi ini mengakomodasi pengumpulan dan analisis data terkait proses pengelolaan limbah medis, mulai dari pemilahan, penimbangan berat, pengolahan, dan pembuangan limbah secara real-time.